Tuesday, June 21, 2011

Boiled Fruit Cake

Ok...I know...I know... aku memang bilang kalo aku gak akan baking bikin kue tanpa alasan selama aku diet. Apalagi aku memang harus diet super ketat dalam mengkonsumsi gula. Tapi akhirnya aku luluh juga melihat fruit cake di blog-nya Putu Rea. Hum...mungkin karena perutku terasa "kosong", aku jadi buka-buka blog makanan melulu...hehehe... Sebenarnya, udah lumayan lama mau nyobain bikin fruit cake yang sempat bikin rame milis. Seperti biasa, gak langsung terwujud. Karena campuran buahnya lumayan banyak, jadi tertunda melulu. Padahal waktu ke Jakarta bulan lalu, aku udah beli mixed fruits-nya. Tetap aja gak di bikin-bikin, sampe akhirnya mesti diet segala. Tapi beberapa hari lalu, pengennya udah gak tertahankan lagi. Pas jalan ke supermarket, aku beli sebungkus nenas kering dan kismis. Padahal aku udah tau gak akan bikin dalam waktu dekat. Akhirnya, aku putusin untuk bikin aja. Toh, fruitcake ini bisa di bekukan di freezer berbulan-bulan. Aku cukup makan seiiris, dan sisanya, mangkal aja di kulkas. Itu lebih baik daripada penasaran terus. *alasan*

Kemarin aku minta ditemani si Mas nyari golden raisins (sultana) buat campuran buahnya. Sayangnya, udah di cek beberapa toko tetap gak ada, yaah, akhirnya aku let it go, pake campuran buah yang ada aja. Pertama, aku mulai motong-motong buahnya dulu. Actually, yang aku potong cuma nenas keringnya aja, yang lain sudah terpotong kotak. Kecuali kismis yang aku biarkan utuh (males aja...). Trus semuanya aku masukkan kedalam panci besar. Brandy yang di dalam resep, aku ganti dengan orange jus yang kebetulan udah ada di kulkas. Untuk butternya, aku pake unsalted. Proses ngerebusnya juga gak lama. Apalagi sambil di temani si Mas yang sedang browsing di ruang makan. Gak terasa aja, udah saatnya diangkat dan di dinginkan.

Di resepnya, setelah di rebus, di dinginkan semalaman. Selain aku gak sabar, aku rasa itu juga tujuannya supaya aroma brandy bisa lebih terasa. So, buat aku yang pake orange juice doank, aku rasa gak perlu *sok tau dah gue..hihihihi...*. Jadi setelah di diamkan sekitar 2 jam-an, langsung aku tambahkan bahan lainnya. Rencana mau ngedekor bagian atas kue dengan cherry jadi batal soale aku lupa beli cherrynya...*ehem*. Setelah itu, mulai deh di panggang. Karena bakingnya lumayan lama, fruit cake ini rentan banget jadi kering, terutama bagian bawahnya, jadi waktu pemanggangan, aku pastikan kalo suhunya gak terlalu tinggi, dan aku pake api atas-bawah. Sambil menunggu cake, aku semalam di ajak si Mas muter-muter aja pake mobil sama si Dayat. Kebetulan kemarin si Dayat ultah *happy birthday yat!*. Karena ovenku hanya memanggang selama 1 jam, dan harus di putar lagi untuk berikutnya, terpaksa si Topo (yang jaga rumah) di telpon buat muterin...hehehehe...

Setelah sampai rumah, aku senaaaaaanggg banget liat cakenya. Gak langsung aku potong, karena aku mikir hanya dapat jatah 1 iris, sebaiknya di makan pagi besok aja (tadi pagi) biar lebih berasa nikmatnya...(gue ogah rugi banget ya! hahaha). Tadi pagi, cakenya aku keluarkan dari loyang. Sebelum berangkat takziah, aku potong buat sarapan. Sekali di gigit...OMG, I love it!!! cakenya soooo moist!! dan terasa banget buah-buahannya. Maklum, standarku, fruitcake harus extra lembab. Aku paling gak doyan fruit cake yang kering dan beremah. Resep mba' Rea ini bener-bener mantap. Gak kalah sama fruit cake dari bakery terkenal dalam maupun luar negeri. Moist and tasty. Si Mas aku kasih sepotong, juga bilang enak dan rasanya pas banget. Udah pasti ini bakalan jadi resep fruit cake andalanku niiih...

Ternyata, niat satu iris udah gagal total. Pulang takziah Datuk Hay tadi *hiks!*, aku udah gak nafsu makan. Tapi karena mesti makan dan gak boleh lapar, aku makan beberapa potong fruit cake lagi. Ini resepnya aku copy dari blognya mba' Rea, aku terjemahkan ala kadarnya. Kalo mau resep asli, main aja ke sana ya. O ya, ternyata, butter juga lumayan mendominasi rasa di fruit cake ini, jadi, menggunakan butter berkualitas baik is a must. Karena aku mengganti beberapa buah keringnya, campuran yang aku pakai, aku warnai kuning ya...

Ini resepnya ya...



BOILED FRUIT CAKE

dari buku Cake dan Kue Iris, Femina Groups


Bahan :
375g sultana, potong-potong
250g kismis, potong-potong
250g currant
75g mixed peel
75g glazed cherry, belah
75g nenas kering, potong-potong
50g apricot kering, potong-potong

Aku pake campuran ini :
550 gr mixed fruits
200 gr nenas kering, potong-potong

250 gr kismis
150 gr orange peel


250g butter
200g dark brown sugar
125ml brandy (aku ganti orange juice) 100ml air
6 btr telur, kocok lepas
1 sdm madu
2 sdt kulit jeruk orange
1 sdt kulit jeruk lemon
250g tepung terigu protein rendah*
50g self-raising flour
½ sdt baking soda

Caranya :
Dalam panci besar, masukkan buah-buah kering, butter, gula, brandy (juice) dan air. Masak tanpa mendidih hingga gula larut. Aduk sesekali. Tutup panci, panaskan hingga mendidig dengan suhu rendah (api hanya sedikit diatas level minimum), lebih kurang 10 menit. Angkat dari kompor, sisihkan dan dinginkan.

Olesi loyang ukuran 20 x 20 (atau loyang bulat diameter 24 cm) dengan mentega, lapisi dengan kertas roti termasuk bagian sisi loyang. Biarkan sekitar 5 cm kertas roti keluar dari tinggi loyang.

Masukkan telur, madu, kulit jeruk orange dan lemon kedalam campuran buah yang telah di rebus, aduk rata. Tambahkan bahan-bahan kering yang telah di ayak. Tuangkan kedalam loyang yang telah di siapkan. Bila suka, bisa di beri hiasan di bagian atasnya dengan cherry dan kacang-kacangan.

Masukkan ke oven dengan suhu 150 C selama 1 1/2 jam. Setelah matang, tutup cake dengan aluminum foil. Dinginkan.

Selamat Jalan Datuk Hay...

Aku punya Datuk, yep, Datuk memang panggilan untuk Kakek. Tapi Datuk ku ini gak tua, paling awal 50 tahunan lah usianya. Namanya Abdul Hayyi Kamal atau biasa kami panggil Datuk Hay. Aku sendiri baru mengenal Datuk Hay sekitar 7 tahun yang lalu. Beliau masih saudara Papaku di Tanjung Johor, seberang kota Jambi. Walaupun begitu, pembawaan Datuk Hay yang akrab dan familiar, membuat aku merasa sangat dekat dengan beliau. Hingga waktu aku menikah tahun lalu, aku mendapat kabar kalau Datuk Hay sedang sakit dan tidak bisa ikut menghadiri acaraku. Tapi adik-adik dan anaknya, semua datang. Bahkan salah satu anaknya, stay di rumahku cukup lama dan ikut bernyanyi menghibur tamu yang datang ke rumah malam harinya.

Beberapa bulan lalu, aku ajak si Mas ke seberang bertandang ke rumah Datuk Hay sambil menjenguk beliau. Abangku Riri dan temannya, Dayat, juga ikut. Samapai di rumahnya, kami di beri tau kalau Datuk Hay sedang mengikuti pengajian di desa sebelah (memang, kami lupa memberi kabar kalau kami akan datang). Tapi ketika kami mau pamit dan berjanji akan datang lagi, saudara-saudara Datuk menahan dan bilang kalau Datuk segera datang diantar pulang oleh adiknya. Pertama melihat Datuk Hay, aku sempat kaget, Datuk yang dulu selalu ceria dan segar, terlihat kurus dan lemah. Tapi aku lega karena Datuk sendiri bilang kalau beliau sudah jauh membaik. Suara Datuk terdengar tegas seperti biasa, pertemuan kami penuh tawa karena Datuk memang orang yang santai sekali. Beberapa kali beliau menyindirku yang belum ber-jilbab juga. Aku ingat dengan jelas pesan Datuk "Rajin-rajinlah sholat dan baik-baik dengan suami, surga Lia nanti ada ditangan suami".... tidak seperti biasanya, kali ini sebelum pulang, Datuk memberi kecupan di dahiku.

Subuh, tepatnya jam 3 pagi, aku mendapat telpon yang memberi kabar kalau jam 1 tadi, Datuk Hay sudah dipanggil oleh Allah SWT. Inalillahi wainalillahi roji'uun.... Rasanya aku masih belum percaya kalau Datuk Hay sudah tiada. Saat takziah bersama si Mas dan Dayat tadi, melihat jasadnya terbaring, aku masih merasa beliau hanya tertidur. Ternyata pertemuan kami itu menjadi pertemuan terakhir dengan Datuk Hay, pertemuan yang indah dan ceria, menjadi kenangan indah untukku, juga si Mas yang baru pertama dan terakhir kalinya bertemu beliau.

Selamat Jalan Tuk, terima kasih untuk semua kebaikan hati dan nasehat-nasehatmu. Semoga amal ibadahmu di terima Allah SWT dan mendapatkan tempat terbaik di sisi-Nya. Amiiiin..... al-Fatihah buat Datuk ku yaaa....

Tuesday, June 14, 2011

Buku : Pastry by Michel Roux

Kali ini aku mau nambah kategori buku aja deh. Untuk sementara, aku off dulu baking-bakingnya...well, gak sementara amat sih, tergantung juga. Kalo misalnya ada permintaan dari keponakan-keponakan tersayang, ya bikin atau kalo memang ada momentnya. Tapi kalo baking "just because" seperti biasanya, ya gak deh. Selama 2 minggu lalu di Jakarta, aku cek kesehatan n' jantung juga. Hasilnya bener-bener NOT happy ih. Sebel banget ngeliat gak ada perubahan apapun sejak cek up sebelumnya. So, enough is enough, udah saatnya menerapkan pola hidup sehat. Kurangi gula, tidur tepat waktu, and no additional cholesterol needed *ya iyalaaaah*. Kebetulan, beberapa teman milis juga ada yang punya misi sama, kita bikin Diet Week, supaya dietnya tambah semangat! *haha* mudah-mudahan kali ini berhasil yaaa... *pray*

Well...well...well...
Setelah baca review tentang buku ini di Amazon, langsung deh masukkin ke list buku yang mau aku beli. Kebayang deh pasti bukunya beraaaatttt banget, karena dari reviewnya sepertinya isinya all-you-need-to-know about pastry. Ternyata dugaanku salah. Ukuran bukunya seperti buku tulis biasa yang tebal banget, jadi gampang buat dibawa-bawa antara kamar tidur dan dapur *hee hee*. Senaaaang banget waktu ngeliat bukunya ada di rak-nya Periplus waktu mau makan sushi sama Papa n' si Mas di Plaza Senayan. Langsung sambar dan gak sabar pengen baca. Ternyata oh ternyataaa.... aku suka sekaleeee!!! berkali-kali aku baca setiap halamannya, rasanya udah gak sabar pengen cerita bagusnya buku yang satu ini. Tapi rasanya gak seru kalo isinya belum dicoba. Jadi deh aku bikin puff pastry buat zuppa soup dari resepnya. Setelah itu, ya aku lupa aja mau nulis reviewnya di blog...hehehehe...

Sesuai dengan judulnya, isi buku ini gak hanya di penuhi sama resep aja, tapi juga banyak tips n' tricks untuk membuat aneka pastry. Untuk sumbernya, gak usah khawatir, Michel Roux sendiri udah malang melintang di dunia per-dapur-an. Beliau punya beberapa resto yang banyak dapat penghargaan. Kalau gak sempat ikut kursus bikin pastry, buku ini wajib punya. Apalagi kalo seperti aku yang suka bingung baca resep pastry yang mesti melipat dan memutar adonan sebelum di gilas. Didalamnya ada gambar step-by-step untuk pembuatan basic pastrynya.

Yep, isinya terdiri dari aneka pastries, yang nantinya bisa diolah menjadi macam-macam jenis pastry di bagian belakangnya. Pertama dibuka, ada bahan-bahan yang di butuhkan, tehnik membuat pie, seperti buat pinggiran, mengisi dan membuat hiasan pie. Selanjutnya ada resep dan cara pembuatanan beragam jenis kulit pie untuk macam-macam kebutuhan (manis dan asin), lalu ada Puff pastry, di sini ada dua jenis, pertama ada classic puff pastry yang lapisannya banyak, dan ada juga rough puff pastry yang lapisannya lebih sedikit namun pembuatannya jauh lebih mudah (ini yang pernah aku coba). Selain itu masih banyak lagi deh, ada Brioche, Croissants, Pasties, sampe ke fillo pastry yang super tipis juga ada. Dari semuanya gak akan mati ide mau di olah jadi apa, karena selanjutnya juga di sertakan aneka resep yang dapat dibuat dari setiap jenis pastry yang telah dibuat.

Selain isi buku, aku juga suka banget sama cara penulisannya. Bahasanya gak ada yang terlalu canggih yang seakan-akan mesti sekolah chef dulu baru bisa ngerti. Jadi aku gak perlu repot nyari kamus yang kadang kata-katanya pun gak ada di kamus. Ukuran dalam resep juga ukuran rumah tangga bisa, bukan ukuran bikin pastry buat orang se-propinsi (seperti buku ku yang satu lagi tuh...hiiiks!). Buku ini simple dan memang di bikin supaya bisa di praktekkan sendiri di rumah. Alat yang di gunakan juga biasa aja, gak ada yang pake mesin canggih atau loyang yang belinya mesti bayar pajak masuk segala. Pokoknya buku ini menyampaikan judulnya dengan baik banget, ya...belajar bikin pasty. That's it.

Sunday, June 5, 2011

Chilled Cheddar Cheesecake with Strawberry Coulis

Ternyata asik juga ya ngeblog di cafe, apalagi diluar hujan lumayan deras. Aiih...cozy banget deh rasanya. Akhirnya, ada juga kegiatan lain yang menyenangkan di kala hujan, selain bobo'....hihihihi... apalagi perutku masih terasa kenyang dan panas. Abis makan di Mbah Jingkrak - Setiabudi sama si Mas siang tadi. Enak deh, restonya pedas-pedas asik.... yah, maklumlah, sejak mulai lebih banyak di Jambi, rasanya udah jarang banget jalan berdua di Jakarta, jadi waktu yang ada, di manfaatkan sebaik-baiknya *cieee*. Untung ini cafe orangnya cuek aja kita duduk di sini dari siang sampe jam segini...mana kakiku udah asoy banget naik ke kursi, berasa di rumah sendiri...hihihihi... well, karena para pelayanannya jutek free, I must admit, aku betah juga nongkrong di Begawan Solo Cafe yang ada di pom bensin ini. Lokasinya strategis, gak jauh dari tempatku, kalo dari depan, MT. Haryono, kalo dari belakang, Tebet. Katanya sih buka 24 jam. Sayangnya, selain mereka suka banget mati-idupin lampu (nyoba-nyoba gitu, annoying deh) juga gak punya payung yang bisa di pinjam, si Mas jadi basah kuyup ke mobil ngambil colokan laptop...hiiiks...

So, kali ini aku mau posting hasil eksperimen Jum'at lalu. Ceritanya, hari Sabtu kemarin ada acara demo baking, seperti biasa, acara begini jadi ajang kumpul-kumpul buat member my favorite milis NCC. Aku yang semula ragu buat datang, akhirnya bisa nongol juga. Kirain gak bakalan keuber karena mesti pulang ke Jambi. Tapi karena aku mesti berobat juga, jadi masih bisa ikutan. Aku paling suka kalo ada acara-nya NCC, rasanya rugi banget kalo gak nongol. Banyak banget kegiatan yang aku gak ikutan sejak merit nih (maklum, masih nomaden). Kebayangkan gimana senangnya aku kemarin, bisa ketemu teman milis yang lucu-lucu and ceria always. Ngobrol, saling ngeledek sambil ketawa ketiwi trus yang paling hepi bisa sambil belajar jeprets bareng. Eitsss...ada lagi yang bikin hepi banget, dapat jatah klappertaart durian ala Radissa-nya si Citra yang Ooh-so-heavenly, so creamy n' yummyyyy banget!!! Seru deh pokoknya!!!

Anyway,
Hampir aja gak jadi bikin cheesecake ini, soalnya Jum'at lalu aku mesti test lab, sorenya aku maen ke markas NCC dan nyampe rumah udah jam 9 malam. Tapi karena bahan udah di beli dan sayang banget kalo gak ke pake, dari pada mubazir, akhirnya aku paksakan bikin aja. Lagi pula, waktu aku bikin cheesecake ini, si Mas dengan setia nungguin sampe selesai (lewat jam 12 malam lho..). Walaupun dia masem-masem aja aku kasih tugas nulisin bahan resep (maklum, masih amatir, takut lupa apa aja yang di cemplungin..hehehe). Tapi dia semangat juga nanya-nanyain aku bikin apa aja biar aku gak ngantuk. Sambil di bantuin mba' Nur, cheesecake yang semula cuma ada dalam bayanganku aja, akhirnya jadi juga. Bikinnya lumayan cepat dan gampang banget.

Tapi, waktu abis acara, aku sempat kecewa berat sama cheesecake made by me ini. Karena sepertinya gelatinenya gak set. Walaupun rasanya enak *menurutku* tapi teksturenya mirip custard yang kental. Sempat kepikiran mungkin gelatine-nya kurang banyak atau memang salah penanganan. Yang pasti, cheesecakenya gak layak posting. Tapi, pas sampe rumah, aku coba lagi, kebetulan aku memang menyisihkan beberapa cup cheesecake buat si Mas dan Abangku Iqbal dan istrinya mba' Dwi yang sedang di Jakarta juga. Nah, cheesecake yang dirumah, beda banget sama yang aku bawa ke acara. Lebih set dan bisa di potong as I expected. Apalagi, yang di rumah belum aku beri coulis-nya, jadi adonan cheesecake gak menyatu dengan sausnya.

So, aku berkesimpulan *ehem*, kalo kesalahanku yaitu cheesecakenya kurang lama di kulkas. Setelah aku tuang ke cup, aku masukkan ke kulkas hampir jam 1 malam. Karena aku mau berangkat dari rumah jam 7 pagi buat bantu-bantu bu Fat (ketuanya NCC), jam 5 pagi aku keluarkan dari kulkas, supaya gak berembun saat cupnya di tutup. Waktu itu, aku sentuh permukaannya, sepertinya sudah set, tapi memang masih lembut banget. Sebelum berangkat, aku beri coulis yang ada potongan strawberynya. Naah, waktu di mobil, saat pak Di nyetir di jalan yang gak rata, aku mulai ngeliat kalo coulisnya malah jadi "beban" ke cheesecakenya. Mulai terlihat pecah dan sausnya masuk ke pinggiran cheesecake. Beda dengan yang di rumah, coulisnya tetap berada diatas cheesecake saat di tuang, karena memang adonan kejunya sudah padat dan lebih kenyal.

Trus kenapa sih aku ngotot mesti posting? well, karena sejak lebih banyak di Jambi, aku suka kesulitan cari bahan terutama aneka keju. Pernah aku pulang dari Jakarta, bawa 1 kg cream cheese buat stok. Selain nambah ribet bawaan, aku juga ngerasa terbebani mesti ngabisin cream cheesenya. Padahal aku lagi gak mood bikin makanan yang ber-krim cheese, tapi dari pada expired, akhirnya aku olah juga dengan setengah hati. Nah, kemarin itu, aku jadi ada ide mau bikin cheesecake dengan cheddar cheese aja yang mudah ditemui di supermarket biasa. Karena aku udah pernah nyoba cheedar cheesecake yang teksturnya seperti Japanese cheesecake, kali ini pilihanku mau cheesecake yang di panggang atau chilled (di dinginkan aja). Pilihanku jatuh ke chilled cheesecake, setelah ngeliat cup-cup plastik lucu di toko bahan kue...whoaa..hahahahaha... (ternyata gue orangnya gak sulit-sulit amat *heehee*).

Chilled Cheddar Cheesecake ini memang gak pake gula, manisnya cukup dari susu kental manis dan whipped cream aja. Jadi gak terasa manis yang berlebihan. Coulisnya dibuat dari potongan-potongan strawberry segar yang di masak dengan gula dan air, warna merahnya, murni dari strawberry itu sendiri. Overall, rasa cheesecakenya cheesy and creamy, dan manis segar dari coulisnya. Untuk crustnya, aku nyoba pake biskuit kelapa yang ternyata gak kalah enak buat di jadiin crust.

Ini resepnya ya :


CHILLED CHEESECAKE
WITH STRAWBERRY COULIS

Camelia


Crust

Bahan :
400 gr biskuit kelapa, hancurkan
80 gr unsalted butter, cairkan

Caranya :
Campurkan biskuit dengan mentega cair, aduk rata. Ambil campuran biskuit, ratakan di dasar wadah, tekan-tekan dengan belakang sendok (jangan di tekan terlalu padat, crust jadi terlalu keras). Dinginkan di kulkas.

Cheesecake
Bahan :
360 gr keju cheddar, parut
800 ml air
250 ml susu kental manis
500 ml whipped cream cair
3 sdm gelatine
1/4 cup air
1 cup air

Caranya :
  • Dalam mangkok stainless, rendam bubuk gelatine dengan 1/4 cup air hingga mengembang, sisihkan.
  • Dalam panci, campur parutan keju dengan 800 ml air. Panaskan dengan api sedang sambil sesekali diaduk-aduk hingga keju larut dan air sediki berkurang. Perhatikan jangan sampai mendidih. Angkat dan pindahkan kedalam baskom besar.
  • Setelah agak dingin, masukkan susu kental manis , aduk rata. Tambahkan whipped cream, aduk rata.
  • Ambil gelatine yang telah di rendam, tambahkan 1 cup air, letakan wadahnya diatas air mendidih, aduk-aduk hingga gelatine larut. Angkat. Tuang gelatine kedalam campuran keju dan susu, aduk hingga benar-benar rata.
  • Ambil wadah yang telah di alasi crust, tuang adonan cheesecake keatasnya. Sebelum di sajikan, simpan paling sedikit 6 jam atau semalaman di dalam kulkas. Sajikan dengan strawberry coulis.

Strawberry Coulis


Bahan :
350 gr strawberry segar, potong kotak kecil
150 gr strawberry, blender hingga halus
175 gr gula pasir (sesuaikan dengan keasaman strawberry)
250 gr air

Caranya : Panaskan semua bahan dalam panci, gunakan api sedang. Aduk sesekali hingga kental. Angkat, dinginkan dan siap untuk di gunakan.

PS : Satu resep ini, aku dapat 26 cup kotak ukuran 6 x 6 x 4 cm.