Demam kukis hias, memang sudah lama berlalu di milis, tapi selalu aja ada alasam buat bikin dan bikin lagi. Kali ini, aku bikin kukis ukuran besar. Aku udah punya cookie cutter ukuran besar dari dulu, tapi baru kepake sekali (waktu itu gagal total). Trus gak pernah kepake lagi. Lebih sering bikin kukis hias yang kecil-kecil supaya gak bosen menghias dan bisa dimasukkan toples. Karena udah diniatin, sampe bela-belain minta dikirimin cookie cutters dari rumah Jakarta. Ceritanya, kita mau ngasih anak temennya kak Ika yang pesen TCCC buat tgl 24 nanti. Itung-itung bonus lah.
Kita mulai bikin kukisnya kemarin, kebetulan temen-temenku SMA (Nur sama Della ) datang., lengkap sama anaknya masing-masing. Ya udah, kerjanya terpaksa dilanjutan kak Ika sendirian. Setelah mereka pulang, baru deh aku bantu lagi bikin icingnya. Baru pagi ini semua selesai di hias setelah begadang semalaman. Kita tidur jam 2 pagi ooiii.... Walaupun banyak kekurangan di sana-sini, tapi puas juga sih. Apa lagi, karena kita gak punya cetakan natal, terpaksa motongin adonannya secara manual satu persatu... Kak Ika canggih banget, adonannya digunting aja, walaupun hasilnya jadi "extra crispy" karena digiling sampe tipis banget...hehehehe...
Kalo aku suka deh liat baju-baju yang juga aku bikin dari pola kertas. Walaupun masih kelihatan kaku, lumayanlah, gak jelek-jelek amat... Sedangkan bentuk pohon natalnya sudah habis sebelum dihias, ada yang dimakan chacha (anaknya Nur) sama Dea, ada yang hancur karena ditekan-tekan sama those two little girls...yah, gak pa pa lah, yang penting mereka hepi.
Yang pasti, kali ini kita jadi lebih tau masalah konsistensi adonan dan pewarna. Memang kukis yang telah di hias harus segera dikeringkan di oven. Apa bila dibiarkan semalaman sebelum dipanggang, adonan akan menyerap icing, akibatnya, akan keluar seperi "pori" dari icing, icingnya jadi rapuh dan tidak mengkilap. Anyway, yang paling happy... Siapa lagi kalo bukan Dea yang udah gak sabar mau bagi-bagi kukis...
Kita mulai bikin kukisnya kemarin, kebetulan temen-temenku SMA (Nur sama Della ) datang., lengkap sama anaknya masing-masing. Ya udah, kerjanya terpaksa dilanjutan kak Ika sendirian. Setelah mereka pulang, baru deh aku bantu lagi bikin icingnya. Baru pagi ini semua selesai di hias setelah begadang semalaman. Kita tidur jam 2 pagi ooiii.... Walaupun banyak kekurangan di sana-sini, tapi puas juga sih. Apa lagi, karena kita gak punya cetakan natal, terpaksa motongin adonannya secara manual satu persatu... Kak Ika canggih banget, adonannya digunting aja, walaupun hasilnya jadi "extra crispy" karena digiling sampe tipis banget...hehehehe...
Kalo aku suka deh liat baju-baju yang juga aku bikin dari pola kertas. Walaupun masih kelihatan kaku, lumayanlah, gak jelek-jelek amat... Sedangkan bentuk pohon natalnya sudah habis sebelum dihias, ada yang dimakan chacha (anaknya Nur) sama Dea, ada yang hancur karena ditekan-tekan sama those two little girls...yah, gak pa pa lah, yang penting mereka hepi.
Yang pasti, kali ini kita jadi lebih tau masalah konsistensi adonan dan pewarna. Memang kukis yang telah di hias harus segera dikeringkan di oven. Apa bila dibiarkan semalaman sebelum dipanggang, adonan akan menyerap icing, akibatnya, akan keluar seperi "pori" dari icing, icingnya jadi rapuh dan tidak mengkilap. Anyway, yang paling happy... Siapa lagi kalo bukan Dea yang udah gak sabar mau bagi-bagi kukis...
No comments:
Post a Comment