Thursday, January 29, 2009

Rules n' Logo Donat Week NCC

Aduuuhh... antara excited, cemas dan terharu deh. Gak nyangka aku dapat tugas jadi host "Donat Week NCC". Karena belum pernah jadi host, langsung deh kasak kusuk minta bantuan mba' Vivi, Cindy dan Ina Larizz.... pertanyaannya "Gimana sih jadi host??"...hihihihi...

Well, ini logonya yang dibikin sama mba' Ina Larizz... lucu banget yaaa.... aku sukaa banget. Aku dari tadi melototin satu-satu, bingung pilih yang dimana buat postingan aku nanti.









Anyway, rulesnya begini :

1. Event ini berlangsung selama 2 minggu lebih, dimulai dari hari ini, hingga 14 February 2009 (maksudnya, supaya gampang di ingat dan donat edisi "Valentine" bisa ikut berpartisipasi)

2. Silahkan pilih resep donat yang disukai boleh menggunakan resep andalan (jangan lupa, resepnya di share ya) atau resep di website NCC, boleh donat kentang NCC, boleh a la J.Co, atau pake resep soft breadnya juga ok.

3. Setiap peserta Donat Week NCC, harus laporan di milis supaya bisa di data untuk round-up di akhir event.

4. Bagi peserta yang tidak keberatan dan bagi yang tidak punya blog, salah satu fotonya, boleh dikirimkan ke aku di alamat email : donatyadonat@gmail.com untuk dipasang beserta linknya di blog Donat Week NCC, bagi yang hanya ingin link nya aja yang dipasang (tanpa foto), juga boleh.

5. Peserta di persilahkan memasang logo "Donat Week NCC" di posting-an blognya masing-masing. Logonya, silahkan pilih dari logo-logo imut created by mba' Ina Larizz yang tersedia di sini atau di blognya:

Donat Week NCC
Ina Larizz


Yang pasti, aku udah gak sabar pengen bikin, walaupun secara manual sih, soalnya namanya juga masih mengandalkan mixer Phillips Cuccina... *mulai melemaskan tangan*....hihihihi

Tuesday, January 27, 2009

Soft and Chewy Chocolate Chip Cookies



Iseng buka buku resep Pillsbury Baking, jadi kepengen cookies deh. Sampe sekarang masih penasaran bikin cookies yang lembut, belum berhasil juga. Lebaran kemarin sempat bikun resep andalan dari Nestle Tollhouse, rasanya enaaaakk... Tapi, teksturnya kurang asik, karena agak keras.

Naaahh... Kali ini judulnya provokatif banget "soft and chewy"... Kebayang deh...

Hasilnya? Enak juga. Walaupun untuk rasa, aku lebih suka resep Nestle. Tapi yang ini teksturnya memang lebih lembut dan sedikit nge-cake gitu. Apalagi keesokan harinya... lebih yummy...

O ya, aku baru tau sekarang, kalo diresep di tulis "ungreased cookie sheets" memang lebih baik gak usah deh. Pertama manggang, loyangnya aku lapis mentega dan tepung (seperti kalo aku bikin kue kering), hasilnya, cookiesnya gak melebar, malah jadi gembul..

Trus aku coba gak pake, hasilnya, cookiesnya melebar dan bener-bener kayak cookies *yeee masak kayak lemper ya*. Next time, aku coba bikin lagi deh pake resep Nestle, supaya bisa posting disini.

Ini resepnya :




SOFT AND CHEWY CHOCOLATE CHIPS COOKIES
by : Pillsbury Baking

Ingredients :

1 1/4 cups granulated sugar
1 1/4 cups packed brown sugar
1 1/2 cups butter or margarine
2 teaspoon vanilla
3 eggs
4 1/4 cups all purpose flour
2 teaspoon baking soda
1/2 teaspoon salt
1 to 2 cups chocolate chips


  • Heat oven to 375 F . In large bowl, beat granulated sugar, brown sugar and butter with electric mixer on medium speed until light and fluff, scrapping bowl accasionally. Beat in vanilla and eggs until well blended.
  • Drop dough by rounded tablespoons 2 inches apart onto ungreased baking sheets.
  • Bake 8 to 10 minutes or until golden brown. Cool 1 minute, remove from cookie sheets.

Gampang kan? coba deh dimakan keesokan harinya...lebih uenaaakkk....


Monday, January 26, 2009

Ayam Bakar a la Pak Sahak


Sejak kemarin rasanya udah kepengen masak aja. Pengaruh diet kali ya, jadi buka buku resep masakan melulu...*iiih malu-maluin!*... Hihihihi... Biasanya aku agak males masak, soalnya kalo keluar dapur, aromanya itu lho nempel dibadan..."Nge-dapur" banget...lain sama bikin kue, kalo selesai malah baunya kayak butter atau vanilla...or cookie n' cream..whoa ha ha ha

Disamping itu, ya bosen bikin kue. Kuenya kalo jadi pun yang makan gak ada. Yu Yati (asisten rumah tangga *cieee*) dan Pak Di (supir di rumah) gak suka yang manis-manis. Paling si Amar, anak sepupuku yang lagi ada di rumah, itu pun dia makannya gak banyak, nyemil aja...

Anyway, balik kesoal masak, jalan-jalan ke blognya bu Lisa, ketemu resep ayam bakarnya pak Sahak... Langsung deh ngiler. Semalam langsung aja minta anter pak Di ke supermarket. Padahal, aku tau antrinya gila-gilaan, yaaahh... Long weekend sih! Sayangnya aku lupa bilang ke mas yang motong ayam, supaya di potong 6 aja. Eeehh... Malah jadinya banyak tapi kecil. Ya udahlah, tancep aja.

Pagi ini, langsung kedapur (tanpa mandi), maksudnya, abis masak aja mandinya... Humm.. Kayaknya mesti tanya bu Lisa deh gimana supaya wangiiii teruuusss... Hehehehe... Bikinnya gampang-gampang susah tapi seru juga.Apalagi waktu memanggang ayam.

Pas bikin sambelnya, semula aku mau pake blender aja, tapi yu Yati mai ikut berpartisipasi buat ngulek, ya udah, boleh ajeee...

Aku bikin sambelnya setengah resep aja, tapi itupun jadinya buanyaaaakk... Pas mau masukin jeruk limo, aku ingat sambel yang dibawa kak Ika dari arisan di Jambi dulu, yang rasanya enaaaaakkk bangeeett... Nah, di sambelnya ada irisan limo beserta kulitnya.

Akhirnya, limonya aku belah, terus diiris agak tipis. Setelah sambel matang,dikembalikan lagi ke ulek-an. Setelah agak dingin, masukkan potongan limau, dan diulek lagi sebentar hingga rata.

Rasanya...??? Enaaaaakkkk bangeeet.. Aku sampe makan 2 piring (yoi, bubar dietnya). Ayamnya empuk dan bumbunya meresap. Sambelnya betul-betul nendaaang... Kalo buat aku yang orang Sumatra, Ayam dan sambel ini rasanya Jawa bangeett..hihihi

Bakalan jadi resep andalan juga nih.

Ini resepnya, cara pembuatannya yang aku ganti, ditulis dengan Italic yaaa...



AYAM BAKAR a la PAK SAHAK
Bahan :

1 ekor ayam, potong 8 (ayam kampung, potong 4)
2 bh jeruk nipis
6 lbr daun jeruk
6 lbr daun salam
10 sdm kecap manis
1 sdt chicken powder
1 sdt lada halus
2 bh jeruk limau, ambil airnya

Bumbu yang di haluskan :
10 btr bawang merah
8 btr bawang putih
10 bh kemiri
1 sdt garam
25 gr gula merah
1 ruas jahe

Cara membuat :

  • Cuci bersih ayam, lumuri air jeruk, diamkan lk. 10 menit
  • Bilas ayam, tiriskan, sisihkan.
  • Susun daun salam dan daun jeruk didalam wajan sebagai alas ayam.
  • Campur bumbu halus dengan chicken powder, lada dan kecap dalam satu wadah/baskom.
  • Celup sebagian ayam (aku : semua bagian ayam dibaluri bumbu hingga rata) dalam baskom bumbu.
  • Angkat dan susun sepotong demi sepotong dalam wajan. Dimulai dari paha bawah, paha atas, dst. (Bagian agak keras dibagian dasar, sedangkan yang mudah lunak dibagian atas, agar daging tidak hancur).
  • Korek bagian bawah sesekala supaya tidak gosong di dasar
  • Setelah ayam bagian bawah agak matang, balik posisinya yang dibawah ke atas (kalo aku diaduk berlahan aja)
  • masak terus sampai semua ayam matang dan bumbu meresap dan kental (lk. 1 jam).
  • Masukkan air jeruk limo, aduk rata dengan hati-hati.
  • Siap dibakar diatas bara api atau oven, sambil dioleskan sisa bumbu (kalo aku sisa bumbunya ditambah lk. 2 sdm minyak goreng, supaya gak lengket)
Sambal by Sahak
Modified by bu Lisa Basuki

Bahan :

250 gr cabe merah
20 bh cabe rawit
30 gr bawang putih
60 gr bawang merah
200 gr tomat
75 gr gula merah (aku pake 100 gr)
5 gr asam jawa (aku pake 15 gr)
25 gr terasi
18 gr garam
250 cc minyak goreng
4 bh jeruk limau ambil air (aku belah tengah iris lk. 3mm)
Caranya :

  • Goreng cabe merah, cabe rawit, bawang merah dan bawang putih (aku terasi juga) sampai 1/2 matang.
  • Haluskan dengan sisa bumbu lainnya.
  • Panaskan minyak sisa gorengan cabe bawang tadi, tumis bumbu halus dengan api kecil sampai harum, bewarna merah tua dan keluar minyaknya.
  • Tambahkan air secukupnya bila perlu.
  • Matikan api, bubuhi jeruk limau, aduk rata (aku, masukkan kembali ke ulek-an, tambahkan dengan jeruk limau yang sudah diiris, ulek lagi sebentar)
Nyaaaamm....

Saturday, January 24, 2009

Egg Roll


Akhirnya... terwujud juga cita-cita pengen bikin egg roll...

Beberapa waktu lalu, di milis NCC, terkena gejala semprong dan egg roll. Kalo kue semprong sih, biasa, tapi kalo egg roll, belum pernah tau tuh. Dalam bayanganku, egg roll itu seperti lumpia kalo lagi makan di chinese restaurant gitu. Tapi katanya seperti semprong, tapi lebih empuk...

Sempat penasaran, jangan-jangan seperti semprong kesukaan ku yang dijual dalam kaleng hitam gitu... rasa-rasanya gak mungkin deh, bisa dibikin sendiri. Anyway, apapun bentuknya nanti, yang penting pengeeen banget bikin. Hum... mulai deh itung-itung isi dompet buat beli alatnya. Tapi selalu aja gagal beli, ya jauh lah, ntar lah dan yang paling sering, uangnya keburu abis..hehehe...

Naaahh... pas di Surabaya, liat cetakan egg roll di toko bahan kue, tinggal satu lagi! dan harganya masih harga lama (sebenarnya, sama harga baru juga di Jakarta bedanya cuma Rp. 10.000.- doang...hehehe) jadi harus dibeli! biarpun mobil jadi sempit dan udah kayak gudang berjalan, tetap aja! Waktu itu, rasanya gak sabar banget pengen nyoba...

Sampe Jakarta, malah sibuk sama urusan lain dan gak sempat-sempat bikin, sampe beberapa hari lalu nganter kak Ika yang kursus decorating sama bu Fat NCC di matraman, aku denger cerita bu Fat tentang enaknya egg roll... waaahh, langsung memanas dan mesti bikin! akhirnya, hari ini kesampaian juga bikin. Alhamdulillah, punya telur 4 butir, pas banget buat bikin satu resep.




Ternyata bikinnya asik banget. Resepnya tergolong mudah dan jadinya lumayan banyak. Seperti biasa, macam-macam experiment dicoba, digulung dengan sumpit, dengan tangan *panaaasss* dan dilipat. Waktu ngelipat, agak terharu juga, ingat Almarhumah Nyai Julaiha (Bibi nya Papaku) yang tinggal di rumah kami dulu. Dia sayang banget sama aku (karena gak punya anak), sampe-sampe semua maunya aku diturutin. Sayang, karena waktu itu aku masih kecil, aku suka kurang memperhatikan beliau. Nyai Leha (begitu kami memanggilnya) sukaaaaaa banget sama semprong yang dilipat, yang disebutnya "Lempeng Gapit". Kangen deh...

Anyway...
Walaupun semula persimis bisa menyelesaikan semuanya, ternyata selesai juga. Dikerjakan sambil ngobrol dan nonton TV, gak terasa, eeehh...selesai juga. Karena masih baru, masalah ada aja. Jumlah adonan yang di tuang belum sama, ada yang ketebelan, ada yg kedikitan sampe tipis banget. Mana aku masih belum bisa kira-kira kapan mesti di gulung, asal sudah kecoklatan dikit, langsung aja. Jadi hasilnya ada yang kekuningan, coklat dan hitam manis alias gosooooonng... whoa ha ha ha....

Rasanya??? Enak banget!! renyah-renyah empuk gitu... dan YES! mirip sama semprong yang di dalam kaleng hitam itu....




Ini resepnya dari website NCC, di sana juga ada foto step-by-step pembuatannya. Baca dulu ya buat referensi sebelum membuat sendiri.

EGG ROLL
by Fatmah Bahalwan


Bahan A :
4 butir telur
150 gr gula pasir
1 sdt emulsifier (TBM/SP/Starkies)

Bahan B :
150 gr terigu
2 sdm tepung sagu
1 sdt baking powder
1 sdm susu bubuk

Bahan C :
100 gr margarine, lelehkan


Caranya :

1. Kocok bahan A hingga mengembang dan kental, masukkan baham B, aduk rata, lalu tuangi bahan C, aduk balik hingga rata.

2. Panaskan cetakan egg roll, tuang 1 sdm adonan di bagian tengah, segera tutup cetakan dan biarkan lk. 5 menit hingga adonan matang.

3. Buka cetakan lalu gulung cake dengan bantuan sumpit. Angkat, biarkan dingin, lepaskan dari sumpit, lakukan hingga adonan habis.

4. Kemas dalam toples, tutup rapat.


Thursday, January 22, 2009

Choco Coconut Muffin


Susah banget ya nyebut namanya! Tapi rasanya dong...seru!

Nemu resep muffin di blognya mba' Eliza di sini kebetulan, semua bahannya ada, ya udah, langsung bikin aja. Fresh creamnya, di ganti yoghurt (nemu di kulkas dan akan expire seminggu lagi... Hihihihi) asiiiikkk... Gak perlu ke supermarket segala. Kebetulan dirumah ada kelapa kering yang masih belum dipake dan coco chips, maka jadilah choco coconut muffin.... (yeah, gak kreatif amat namanya).

Semua bahan tinggal cemplung, males ngeluarin mixer, jadi bikinnya pake whisk sama spatula aja. Campurannya....masukin adzaaa... Hasilnya?? Muffin imut, kecil-kecil tapi membumbung... Must keep recipe deh kayaknya... Bisa di variasi-kan macem-macem, dan resepnya gampang di ingat!! Perfect!!

Satu pelajaran nih, karena papercupku kekecilan (aku bingung deh nyari papercup yang pas sama loyang, kalo gak kegede-an, ya kekecilan)... muffin enaknya kalo ukurannya mantap! kalo kecil rasanya kurang puas deh.... trus jangan-jangan, itu sebabnya muffinku gak "merekah"... next time harus diperhatiin deh....

Yang pasti, ini bakal jadi resep dasar bikin muffin-ku... the choices are endless...




BASIC MUFFIN RECIPE


Bahan :

3 1/2 cup tepung terigu protein sedang
4 sdt baking powder
1/2 sdt baking soda
1/2 sdt garam
1 1/2 cup gula
150 gr mentega
1 cup susu cair
1 cup creme fraise/sour cream/yoghurt (suhu ruang)
2 btr telur
1 btr kuning telur


Untuk Choco Coconut Muffin, aku tambah :
1 cup kelapa kering
1/2 cup chocolate chips
1 sdt vanilla extract


Caranya :

Pada dasarnya, membuat muffin adalah mencampur bahan basah dengan kering. Siapkan 2 buah baskom (besar dan sedang) untuk menyiapkan kedua adonannya.

Siapkan loyang muffin, yang bagian atasnya telah dioles mentega (agar apabila muffin membumbung, tidak lengket di loyang), pasang papercup.

1. Dalam baskom besar, ayak tepung, baking powder, baking soda, garam, almond extract dan garam. (masukkan kelapa kering dan coco chips) campur rata.

2. Dalam baskom sedang, dengan kocokan tangan (whisk) campur gula, mentega, susu, cream fraise/yogurt/sour cream. telur dan kuning telur hingga rata.

3. Tuang adonan basah kedalam baskom yang berisi bahan kering, aduk berlahan dengan spatula, hingga semua bahan kering tercampur rata.

4. Tuang adonan ke dalam loyang yang telah diberi papercup, panggang.


Untuk variasi rasa, gunakan list dibawah ini untuk gambaran jumlah yang digunakan :

Kacang-kacangan panggang---> hingga 3/4 cup
Buah dan chocolate chips---> hingga 1/2 cup


Nyam Nyam!



Saturday, January 10, 2009

New Year, New Me



Gak terasa, besok udah saatnya kembali. Kembali ke rutinitas yang belum pasti, dan menikmati berisiknya kehidupan metropolitan. Akhir tahun yang dihabiskan di desa kecil, dirumah sederhana, tanpa ceiling dan kamar tidur seadanya, seakan tidak ada masalah berat di sini, memaksa pikiran untuk kembali jernih. Tempat yang diharapkan dapat memberikan perubahan.




Luar biasa, 2 minggu berlalu begitu cepat. Tidak disangka, kalau akhirnya bisa bertahan selama itu. Di desa kecil ini, aku belajar mengerti arti "serba cukup".... selama ini, aku selalu ngerasa "serba kurang"... kesederhanaan, bukan berarti kekurangan, tetapi karena memang sudah terpenuhi dan tidak perlu bersikap "berlebihan"...

Berjalan kepantai tambakrejo yang cantik, dipenuhi perahu nelayan. Mencicipi sate ikan asap segar yang lezat dengan hati miris, hanya Rp. 1000.-/tusuk...




Kasihan betul para nelayan, jerih payah dengan taruhan nyawa mereka hanya dihargai sebegitu murahnya. Apalagi katanya Rp. 1000 itu termasuk harga "turis"...biasanya lebih rendah dari itu... kapan ya, mereka bisa seperti nelayan di Amerika, dengan peralatan canggih dan kehidupan yang terjamin... masih lama...

Yup, tahun baru, resolusi baru. Tahun ini, harus dimulai dengan kesederhanaan, mensyukuri yang sudah dimiliki dan selalu siap untuk berbagi.




Sunday, January 4, 2009

Pindang Iga Palembang


Dalam perjalanan dari Jambi ke Blitar, kita sempat mampir di Palembang buat nyicipin pindang palembang yang terkenal itu. Dulu, almarhumah Ibu ku, paling suka ngajakin kita makan pindang meranjat, lupa deh tempatnya dimana. Sekarang katanya ada tempat yang baru dan terkenal, sayang nya, setelah mondar-mandir nyasar, ternyata rumah makannya tutup. Akhirnya kita makan pindang di dekat situ, walaupun tempatnya nyaman dengan pondok-pondokan bambu, tapi pindangnya biasa aja.

Hari ini, Pak dan Ibu Suryadi mau ketempat sodaranya yang pulang haji. Aku sama kak Ika dengan semangatnya menyusun menu untuk dimasak siang ini. Tentu saja, kita mau nyoba bikin pindang iga. Tambahannya, cukup sambal kentang dan tempe goreng aja. Subuh tadi (asli, kita bangun jam 5!!) sebelum berangkat, bu Sur nemenin kita belanja dulu di pasar yang gede (lupa nama pasarnya). Beli iganya seru deh, ternyata tukang daging ada loket sendiri di ruko pake kaca gitu, jadi kesannya bersih dan bebas lalat. Setelah nyampe rumah, mulai deh siap-siap masak.

Resepnya aku dapat dari blog Alm. Mba' Ruri. Beliau dulu adalah ibu admin-nya milis NCC. Walaupun gak sempat kenal, tapi rasanya dekat, karena semua member NCC benar-benar concern dengan beliau dan kagum akan kesabaran dan ketabahannya menghadapi penyakitnya. Mudah-mudahan semua ilmu yang beliau bagikan di blognya menjadi amal jariyah yang tidak putus-putusnya. Amin.

Resepnya oke banget, rasanya segar sekaleee... rawitnya agak aku banyakin dan di belah supaaya "nendang". Kayaknya resep ini bener-bener perlu "naluri" buat menentukan, asam, manis dan asin yang pas. Tinggal di sesuaikan dengan selera aja. O ya, kita tadi iseng bikinnya pake-panci presto-nya bu Sur. Kayaknya kelamaan deh memprestonya (1 jam-an...), jadinya dagingnya tinggal dikit, lemaknya pada larut...hahahaha... tapi tetap enak koq. Lain kali mungkin kalo pake presto, jangan terlalu lama (15 menitan aja)...




Ini resepnya :

PINDANG IGA PALEMBANG
by. Ruri

Bahan :
1 kg daging (cari yg banyak tulang mudanya)
8 siung bawang merah, iris halus
4 siung bawang putih, iris halus
2 lbr daun salam
1 btg serai, geprak
3 cm kunyit, iris halus
3 cm jahe, iris halus
3 cm laos, iris halus
2 sdm air asam jawa (dari 3 mata asam jawa)
3 bh cabe merah, belah 2, buang biji (aku biji dibiarkan)
3 bh cabe ijo, belah 2, boleh buang biji (aku pake cabe rawit 5, 2 di belah, 3 utuh)
1 sdm kecap manis
1 sdm kecap asin
garam secukupnya
daun kemangi, petiki
1 btg daun bawang, potong-potong
1 bh tomat, potong

Caranya :

  • Didihkan air dalam panci secukupnya, sampai kira-kira iga sapi terendam semua. Setelah mendidih, masukkan iganya, bawang merah, bawang putih, laos, salam, sere, kunyit, jahe, masak sampai iga empuk.
  • Masukkan air asam jawa, kecap manis, kecap asin, garam.
  • Masukkan cabe merah, cabe ijo, didihkan lagi
  • Sesaat sebelum di hidangkan, masukkan tomat, kemangi dan daun bawang.
  • hidangkan panas-panas.
Kalau pake panci presto, iga dimasukkan sekalian bumbu, cabe dimasukkan belakangan setelah iga selesai di presto.