Saturday, February 7, 2009

Pangek Daging




Hari ini rasanya kangeeeeen banget sama Ibuku. Gak kerasa udah 4 tahun Ibu meninggalkan kami. Rasanya baru kemarin aku dengar suaranya yang selalu bikin suasana rumah "hidup". Buka-buka buku, ketemu catatan resep di buku mungil. Di dalamnya ada beberapa resep masakan Ibuku. Dulu sebelum aku berangkat sekolah ke Amrik, beliau sempat mendikte beberapa resep masakan, supaya aku bisa masak sendiri nanti. Aku bersyukur banget saat itu aku nurut dan menulis resepnya walaupun gak yakin kapan akan nyoba bikinnya.

Kebetulan dikulkas ada daging dan waktu ke supermarket kemarin sempat beli urat sapi *iseng aja* yang udah di rebus sampai empuk...kalo dimasak pangek sekalian, kayaknya enak deh.

Anyway, aku masih bingung dengan "Pangek", kalo di rumahku, yang namanya pangek, ya pedes dan tidak bersantan begini. Tapi ada juga yang bilang, pangek itu seperti gulai, yang ini namanya asam padeh. Sooo... gak tau deh, yang penting di rumahku yang namanya pangek itu ya seperti ini. Dari kecil, aku dan abang-abangku, familiar banget sama pangek ini, sampai sekarang, kalo lebaran atau ada acara di rumah ortuku di Jambi, selalu ada menu ini.



Ibuku itu berdarah Pariaman, Padang (dari Ibunya), sementara Papaku orang Jambi asli. Nah, makanya masakan di rumah ku nyampur, antara masakan Padang dan melayu Jambi. Pangek ini favorite kami, selalu berhasil "memancing" selera makan. Sesibuk apapun Ibuku dulu, beliau masih sempat ke dapur memasak untuk kami.

Papaku paling suka pangek Ikan, dan diantara semua, yang paling jago makan pangek itu Alm. Abangku, bang Sadat. Sampe-sampe Ibu pernah nyuruh bang Sadat cari istri orang Padang aja, soalnya dia "Salero Gadang" alias selera gede alias doyan makan...hihihi...

Setelah matang, duuuh gak sabar pengen nyoba. Ternyata memang masak itu tergantung siapa yang "pegang" ya. Walaupun pangek buatanku ini pake resep Ibuku, rasanya agak berbeda, sepertinya buatan tangan Ibuku lebih "kenceng".... Walaupun, yaaa...sama enaknya...*geer*




PANGEK DAGING
by Ibu Hj. Ani Farida Hasip

Bahan :

1/2 kg daging sapi (lemusir), potong.
1 bh tomat ATAU 2 keping asam kandis ATAU 3 bh belimbing sayur
700 ml air
garam secukupnya

Bumbu yang dihaluskan :

100 gr - 150 gr cabe merah keriting
2 cm kunyit
2 cm jahe
4 cm laos (lengkuas)
3 btr bawang merah
2 siung bawang putih

Cara membuat :

  • Di dalam wajan, campur bumbu halus dan air, aduk rata. Panaskan diatas kompor hingga mendidih, gunakan api sedang.
  • Masukkan daging, tunggu hingga daging empuk, masukkan asam. Kecilkan api, biarkan diatas kompor sambil sesekali diaduk hingga air berkurang dan mengental.
  • Angkat, sajikan.
PS : Kalau mau bikin Pangek Ikan, gak perlu pake laos.

Sajikan dengan nasi hangat bersama daun singkong dan terong rebus.... NIKMAAAATT!!!


UPDATES :

  • Setelah mencoba beberapa kali baik daging maupun ikan, pastikan didihkan hingga benar-benar tanak, kuahnya mulai mengental dan airnya hampir tidak kelihatan lagi. Untuk daging boleh di masukkan di tengah-tengah agar daging ikut empuk. Untuk ikan, tunggu hingga mengental baru dimasukkan ikan, agar ikan tidak terlalu lama di masak dan hancur.
  • Apabila kuahnya tidak benar-benar dimasak hingga mengental, rasa kuahnya tidak akan menyatu, dan kurang sedap.
  • Ternyata paling enak menggunakan cabe yang di giling dengan mesin giling (bukan blender) yang halus banget dan tersedia dipasaran. Ibuku dulu juga menggunakan cabe seperti ini sehingga cabe benar-benar menyatu dan menhjadi kuahnya.



No comments:

Post a Comment