"This is the classic cheesecake, the one which, judging by its ubiquity, we prize above all others. And, at its best, it is small wonder - soft, creamy and set with raisins, begging for a double espresso alongside."
Tuh, intro dari penulis buku "Georgeous Cake" Annie Bell saat memaparkan cheesecake yang satu ini...bener-bener bikin naksir berat ya. Kalo di lihat dari gambarnya, keliatannya biasa saja. Tapi abis baca keterangannya, jadi pengeeeen banget nyoba bikin cheesecake yang katanya termasuk salah satu cheesecake jadul. Aku sendiri beli bukunya udah lama banget, kayaknya waktu itu belom aktif nge-blog deh (atau malah blom punya blog), soalnya dulu aku pernah bikin cheesecake dari buku yang sama, tapi gak ada postingannya. Artinya ini kali kedua aku coba resep cheesecake juga dari buku yang sama. Honestly, hasilnya gak ada yang mengecewakan.
Memang udah beberapa hari terakhir, aku selalu kebayang cheesecake. Gara-gara nonton sitcom jadul "Golden Girls" favoritku. Di sitcom itu, cheesecake selalu ada di dapur mereka. So, ini kesempatanku buat nyoba bikin cheesecake yang selama ini cuma aku lihat gambarnya doang. Tapi tetap aja gak jadi-jadi, abisnya, aku malas banget kalo mesti bikin breadcrumbs sendiri (roti tawar, buang pinggirnya trus blender). Walaupun simple, tapi tetap aja terasa repot. Karena udah pengen banget, aku beli juga roti tawar, tapi gak jadi aku pake, karena nemu tepung panko di pantry. Dengan sok pede-nya (padahal emang pemalas), aku ganti pake tepung panko aja buat crust nya...hehehehe... Alhamdulillah, tetap jadi juga. Memang cheesecake panggang ini rada beda sama cheesecake biasa yang rata-rata pake crust dari cookies atau kacang-kacangan. Bisa dikatakan, kalo yang ini tanpa crust, karena tepung rotinya pun cuma sedikit dan ditaburkan aja di dasar dan pinggiran loyang.
Kemaren, dengan setengah hati (setengah hatinya lagi mikirin CSI di tv...*heehee*) aku bikin juga cheesecakenya. Lagian, aku juga mesti ngabisin cream cheese sekilo yang di bawain sama mba' Dwi sebelum Idul Fitri lalu. Halaaaah...itu cream cheese mangkal aja di kulkas. Untung deh expire nya masih January tahun depan. Kalo meleset dikiiit aja...ih, bisa dibuang sia-sia. Sayang banget kan, mubadzir euy!
Di resepnya memang menggunakan food processor. Tapi aku bikinnya pake mikser aja. Sempat mau pake mikser kitchenaid gara-gara ngeliat Anna Olson bikin cheesecake di tv paginya (ada apa sih gue sama tv?? hihihi). Batal, karena akhirnya aku pake mikser tangan aja yang gak ribet n' gak berat *boohoo*. Anyway, dari acaranya Anna Olson, ada satu tips yang menurutku keliatan sederhana, tapi memang penting buat bikin cheesecake yang smooth and creamy. Selalu scrap adonan cream cheese yang menempel di sisi wadah berkali-kali "just when you think you've scraped enough, scrap again.." kira-kira begitu deh katanya. Untuk pemanggangannya, memang gak sesimple bahannya. Pertama, setelah di panggang di oven, matikan oven, buka tutup oven sedikit. Biarkan cheesecake didalam oven selama 1 jam, setelah itu keluarkan, diamkan hingga suhu ruang. Baru deh masukin ke kulkas semalaman.
Nah, tadi pagi kak Ika datang sama Abangku bawa nasi gemuk buat sarapan. Kak Ika langsung nanyain cheesecake yang aku bikin kemarin. Yep, kemarin sempat bikin heboh gara-gara ditengah-tengah aku baru nyadar kalo persediaan telor abis. Si Mas dan Abangku Riri harus mampir ke toko beli telur doang. Mereka terpaksa beli 30 pcs karena ternyata toko itu agen telur. Padahal aku cuma butuh 2 butir doang...hahahahaha.... kemaren Kak Ika juga ngingatin jangan bikin banyak-banyak, karena di keluargaku gak banyak yang suka cheesecake, ntar gak abis. Maklum deh, rasa cream cheese yang rada asem dan creamy, gak mudah di terima semua orang. Cuma gimana lagi, tetap aku bikin satu resep, karena aku kan emang mau ngabisin cream cheese di kulkas.
Syukurlah waktu kak Ika datang cheesecake udah aku keluarkan dari kulkas dan tinggal di foto aja. Sebagai pencicip pertama, ternyata kak Ika suka banget sama cheesecakenya. Katanya gak asam dan gak eneg....Horeeeee.... cepat-cepat deh aku ikutan nyicip juga (aiiiih...pagi-pagi sarapan cheesecake!) ternyata aku juga suka!!! Creamy tapi gak eneg, tasty dan rasanya gak bikin boring. Saking sukanya sama cheesecake ini, kak Ika nawarin jari buat model foto tuh...hahahaha... sampe abis 2 potong lho. Memang terasa beda, mungkin karena gulanya, kismisnya atau kayu manisnya, atau karena aku pake non-dairy whipped cream (Riche's), rasanya jadi ringan dan gak bikin bleneg. Kita yang tadinya gak yakin bakalan abis, langsung bikin rencana buat bawa separuh cheesecake ke Jakarta supaya bisa dimakan lagi saat kita berangkat ke sana sore ini...hihihihi...
Buat yang selama ini gak doyan American-style cheesecake, coba deh bikin cheesecake yang satu ini. Siapa tau, jadi ketagihan seperti kak Ika...
OLD-FASHIONED BAKED CHEESECAKE
Annie Bell
Base
25 gr butter, softened
25 gr fresh white breadcrumbs (aku pake tepung panko)
1 tsp golden caster sugar
Filling
700 gr full fat cream cheese
225 gr golden caster sugar
2 medium eggs
350 ml whipping cream
40 gr plain flour, shifted
1 1/2 tsp vanilla extract
75 gr raisins
freshly grated nutmeg (aku ganti dengan kayu manis bubuk)
Preheat the oven to 180C fan/200C/gas mark 6 and grease a 20 cm cake tin 9 cm deep with a removeable base using all butter. Mix the breadcrumbs with sugar and press onto the sides and base of the tin.
To make the filling, blend the cream cheese and sugar in a food precessor. Add the eggs and cream, then fold in the flour and the vanilla extract. With the motor off, stir in the raisins. Carefully spoon the mixture into the tin, evenly distributing the raisins. Liberally dust the surface with freshly grated nutmeg.
Bake in the oven for 45 minutes until puffy around the edges and just set. It should be wobble if you move it from side to side. Turn off the oven, leave the door ajar (or pop it open using a wooden spoon) and leave the cheesecake for 1 hour.
Remove the cheesecake and leave to cool completely. Loosely cover with foil and chill overnight. Bring back up to room temperature for 30 minutes or so before serving.