Search This Blog

Monday, March 18, 2019

Bolu Gulung



Hai...hai....


Pffhhh....akhirnya sempat juga mau posting lagi. Pertama mau ngasih pengumuman dulu nih, kalo akupun juga ikutan kebawa perkembangan teknologi...hihihi...sekarang bisa ikuti aku di medsos yang dibawah ini :

Cookpad : Mama Vajaz
Instagram : Mamavajaz (resep) 
                   Instagram : Bonbonbento (bekal sekolah)

Kalau berkenan, please follow ya. Soalnya disana lebih update. Kalau nge-blog agak jarang update karena memang harus ada waktu khusus untuk duduk dimeja. Walaupun begitu, blog ini akan terus aku update dan pelihara selama blogspot masih ada...hehehe...

Lanjut yaa...
Heboh deh sama kegiatan-kegiatanku yang bikin kita mudik ke dusun terus. Tapi anak-anakku ternyata enjoy banget tiap kali kita ke dusun. Bahkan si Kakak, ogah-ogahan kalau diajak balik ke lagi ke Jambi. Mungkin karena didusun banyak teman ya. Kalau Kakak datang, sebentar saja teman-teman kecilnya sudah pada berdatangan ngajak main. Maklum, rumah kami di kota Jambi terkena penyakit kota lain, yaitu gak punya teman main anak tetangga seperti zaman aku dan si Mas kecil dulu. Apalagi sekolah TK Kakak memang jauh dari rumah. Jadi mau main sama teman sekolah diluar jam sekolah pun sulit, karena rata-rata tinggalnya disekitar sekolah, jadinya ya jauh juga. Jarak ini memang menjadi pertimbangan kami saat menentukan sekolah si Kakak dulu. Tapi yaah...in the name of education *ciee* kami memilih tetap menyekolahkan Kakak disana walaupun jauh. Tapi sekarang semakin terasa permasalahan yang muncul karena sekolah Kakak yang jauh dari rumah. Ini juga yang bikin sampai sekarang belum tau Kakak akan sekolah di SD mana. Kalau ditanya Kakak maunya tetap sekolah disana, karena BFF nya dari PAUD dulu si Keyne, seolah disana juga. Hummm....gak terasa Kakak udah mau SD ajaa..... udah punya bestie segala....cepat banget ya waktu berlalu. Rasanya baru kemaren hepi banget waktu dokter bilang ada si Kakak diperutku....love...love...love..




Bicara soal dusun atau kampung, diluar segala pekerjaan yang mesti diselesaikan disana, sebenarnya baik banget mengajak anak-anak main ke Matogual (Kalau mau tau kampungku, bisa lihat dipostingan bolu kering ini). Selama disana, tiap pagi anak-anak main diteras luar rumah yang masih berbentuk rumah panggung. (rumah itu merupakan warisan buyut-buyut kami yang direnovasi ulang jadi rumah keluarga). Karena letaknya dipunggir sungai, jadi udaranya kalau pagi sejuk dan bersih sekali. Baik untuk paru-paru mereka. Selain itu, ntah kenapa alergi dipipi Adik Eijaz selalu membaik tiap kali kami kedusun. Bahkan dihari ke-3 merah-merah di pipi-nya bisa hilang sama sekali, tapi akan muncul lagi kalau kami pulang ke kota Jambi. Ini yang menjadi alasan utama kenapa kami sering pulang kedusun dulu. Karena obat pipi adik udah macam-macam tapi gak ada yang mempan, bahkan mukanya yang terkena obat sampe memutih. Akhirnya aku inisiatif aja, kalau pipi adik udah memerah banget, aku langsung ngepak barang-barang buat mudik beberapa hari. Alhamdulillah, sekarang pipi adik udah gak merah-merah lagi, ntah karena kami lebih sering ke dusun, atau memang karena faktor usianya yang bikin gak alergi lagi...who knows....




Lagi pula, aku ngelihat ada dampak yang terasa bagi anak-anakku sejak sering main ke kampung. Perubahannya tentu positif, mereka menjadi lebih membumi. Banyak hal yang mereka alami yang tidak pernah mereka dapatkan selama di kota. Warga desa yang menegur mereka tiap hilir mudik didepan rumah, membuat Kakak terbiasa menyapa dan tersenyum. Bahkan disaat air sungai naik, baik Kakak dan Adik cukup nyaman mendekati orang-orang yang sedang menyerok ikan di sungai depan rumah dan berinteraksi dengan mereka. Pengalaman menyerok ikan ini juga menjadi cerita panjang si Kakak. Akhirnya Ayahnya jadi ikut-ikutan beli serokan ikan...hahaha...lumayan juga dapat ikannya. Menyerok ikan ini biasa dilakukan disaat air sungai naik, banyak "ikan mudik" istilah yang digunakan untuk ikan yang terbawa arus sungai. Biasanya ikan seluang kecil-kecil yang enak sekali digoreng dengan garam. Ikan segar yang digoreng kering ini jadi camilan favorit Kakak dan Adik ....sehat kan? yang bikin bahagia, Kakak jadi mengerti sendiri nilai uang. Biasanya suka jajan di supermarket yang bikin Mama terkaget-kaget saat bayar dikasir. Selama didusun Kakak bahagia sekali berjalan kaki jajan di warung si-Mbah yang jaraknya hanya beberapa rumah. Cukup Mama kasih Rp. 2000.- Kakak sudah bawa jajanan macam-macam. Ini jelas sulit dialami kalau seandainya anak-anakku dikota terus. 



Hummm....panjang juga ya cerita anak-anakku di dusun. Naahh...lanjut resep dah. Kali ini aku mau posting bolu gulung. Koq bolu gulung? telat banget ya. Well...alasannya, karena memang aku baru bisa bikin bolu gulung...hihihii.... selama ini beberapa kali bikin bolu gulung, hasilnya kurang memuaskan. Ada aja masalahmya, ya bantet lah, ya lengket lah dan yang bikin males, suka retak atau patah kalau digulung...(mungkin karena aku gulungnya pake tenaga dalam kali..hahahaha). Setelah utak atik sana sini, akhirnya jadilah bolu gulung versi ku. Untuk bolu gulung ini aku bikin tanpa emulsifier. Akhir-akhir ini aku banyak uji coba resep tanpa emulsifier. Termasuk bolu tape, yang nanti aku posting juga. Bukannya aku anti emulsifier, tapi ntah kenapa aku ngerasa ada rasa emulsifier didalam kue yang aku bikin, ntah memang terasa, ntah perasaanku saja.

Resep bolu gulungku saat ini yang sering aku pake ya cuma resep ini. Alhamdulillah, selalu memuaskan. Bolunya lembut dan berserat halus. Pernah aku jadikan bolu gulung abon dengan taburan cabe hijau diatasnya, pernah juga aku bikin jadi bolu gulung pandan dengan filling srikaya. Terakhir aku bikin bolu gulung dengan filling buttercream keju (ini jadi kesukaan si Adik yang main comot aja saat difoto). Saat mengoles dengan buttercream ini aku baru nyadar kalo buttercream harus dioles saat bolu udah dingin. Lha aku langsung aja panas-panas dioles buttercream. Hasilnya buttercreamnya sukses mencair dan meninggalkan bekas berminyak dipermukaan yang dioles....hiiikss!!  Trus karena aku mencoba dioven standing dan oven listrik, yang menjadi patokkan kapan dikeluarkan, cukup permukaannya yang sudah kecoklatan merata. Kalau belum coklat, bolu gulung akan lengket dan kulitnya mengelupas saat digulung (percayalah, sudah aku alami...hiks!)....dan kalau terlalu lama, bolu akan sukses patah saat digulung karena terlalu kering (inipun sudah kualami....whoaaaa...). Jadinya saat mendekati matang, aku ogah meninggalkan oven supaya gak kebablasan. Maklum, aku bukan chef atau ahli dibidang perkue-an, jadi pake cara yang paling bisa aku mengerti aja....hehehehe....

Ini resepnya ya...






BOLU GULUNG
By. Camelia

Bahan :
6 btr kuning telur
2 btr telur utuh
70 gr gula pasir
60 gr tepung terigu
85 gr margarin/mentega

Bahan olesan : Selai, mayonnaise + abon, krim + keju parut dll…

Caranya :
Kocok telur dan gula hingga mengembang. Turunkan kecepatan mikser ke paling rendah, masukkan tepung, kocok berlahan hingga rata.
Tambahkan margarin/mentega cair, aduk balik dengan spatula hingga rata. Pastikan tidak ada margarin/mentega yang tertinggal atau tidak teraduk didasar wadah.
Tuang kedalam Loyang yang telah dioles margarin dan dilapis kertas baking.
Panggang dalam oven ± 30 – 35 menit hingga permukaan kecoklatan merata, angkat. Keluarkan dengan membalikkannya keatas kertas baking.
Lepas lapisan kertas baking yang dari Loyang, olesi dengan bahan olesan. Gulung berlahan.
Tuggu dingin, potong-potong, sajikan.

Tips
Kalau isiannya asin, Aku pakai margarin. Utuk isian manis, Aku pakai mentega.
Apabila mau diolesi buttercream, saat panas gulung tanpa olesan. Tunggu dingin. Buka gulungan berlahan, baru dioles buttercream. Lalu gulung lagi berlahan. Tujuannya agar buttercream tidak mencair.
Adonan bisa ditambah 1 sdt pasta pandan atau lainnya.


4 comments:

Anonymous said...

Mba maaf mau tanya, bolunya tidak pakai baking powder ya?bolunya tidak akan bantat Mba?terima kasih banyak Mba

Unknown said...

Gak perlu pake baking powder mba, tetap lembut koq

Unknown said...

gak perlu pakai baking powder mba, tetap lembut koq

Sharmabakery said...

Sudah saya follow mbak
Salam kenal dari silent reader mu mbak😊

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Anniversary

Daisypath Anniversary tickers

Ava

Lilypie Kids Birthday tickers

Eijaz

Lilypie Fourth Birthday tickers